Selasa, 31 Januari 2012

Asam, Basa dan Garam


Asam adalah senyawa yang di dalam air akan melepaskan ion H+.
Mudahnya, dalam senyawa, asam biasanya diawali dengan unsur Hidrogen (H), seperti HCl (asam lambung), H2SO4 (asam sulfat), HNO3 (asam nitrat) dan lainnya.
Basa adalah senyawa yang di dalam air akan melepaskan ion OH-.
Mudahnya, dalam senyawa, basa biasanya diawali dengan senyawa hidroksida, seperti NaOH (Natrium Hidroksida), CaOH (Kalsium Hidroksida), KOH (Kalium Hidroksida), dan lainnya.
Asam dan basa adalah senyawa yang saling berlawanan dan dapat saling menetralkan. Seperti dalam penyakit mag, bila sakit mag yang diderita akibat dari terlalu banyaknya asam lambung, maka penyakit mag tersebut dapat disembuhkan dengan menambahkan basa yaitu MgOH (Magnesium Hidroksida) yang banyak dikandung dalam obat mag.
Garam adalah senyawa yang terbentuk dari reaksi asam dan basa. Terdapat beberapa contoh garam, antara lain: NaCl (Dari NaOH dan HCl), CaCL2 (dari Ca(OH)2 dan HCl), dan lainnya

Derajat keasaman dan basa
Derajat keasaman dan basa dapat ditentukan dari derajat Ph yang dikandung suatu zat. Urutan Ph dimulai dari Ph 1 – Ph 14.

Ph1-6.5 adalah Ph asam
Ph 6.5 – 7.5 adalah Ph netral
Ph 7.5 – 14 adalah Ph basa

Kegunaan Asam: Penyedap
Kegunaan Basa: Obat penyakit Mag
Kegunaan Garam: Penyedap

Sederhana Bukan?? :-)
www.facebook.com/simpleipa
www.facebook.com/sabukmantab

Senin, 30 Januari 2012

Pengukuran Suhu menggunakan Termometer


Masih tentang Pengukuran dan seputarnya siswa/i.. 
hari ini kita akan belajar salah satu bentuk pengukuran yang paling sering kalian lakukan, yaitu Pengukuran SUHU.
Dalam pengukuran suhu, yang banyak digunakan adalah TERMOMETER

Termometer yang sering di bahas dalam teori IPA ada 4,yaitu:
1.      Termometer Celcius
2.      Termometer Reamur
3.      Termometer Fahrenheit
4.      Termometer Kelvin

Masing-masing mempunyai titik beku dan titik didih yang bila di bandingkan dapat menjadi skala yang baku saat ingin mengkonversikan atau menyetarakan termometer yang satu dengan yang lain.
                  Celcius     Reamur  Fahrenheit     Kelvin
Titik Didih   100             80        212                  373

Titik Beku      0             0           32                   273
Jarak           
Skala               100         80        180                  100

(di bagi 20)       5  :      4  :    9       :        5

Skala itulah yang akan digunakan sebagai acuan dalam peng-konverversian dari satu ukuran termometer ke ukuran lainnya.

Celcius ke Reamur        atau     Reamur ke Celcius
Rumus :
Skala dari suhu yang di tanya x Suhu yang di ketahui
Skala dari suhu yang diketahui

Contoh:
Suhu 40oC. Suhu tersebut bila diukur dalam termometer reamur adalah : 4/5  X  40   = 32oR 
                                                                             (4 adalah skala Reamur, 5 adalah skala Celcius)
              
Suhu 40oR, bila dikonversi ke termometer Celcius adalah:
5/4  X 40oR = 50oC

Dari Celcius ke Fahrenheit

Rumus: ( Skala Fahrenheit   X Suhu Celcius)+32
             Skala Celcius

           (9/5 x suhu)+32
                                 


Dari Fahrenheit ke Celcius

Rumus: ( Skala Celcius X Suhu Fahrenheit)-32
           Skala Fahrenheit

          (5/9x suhu)-32
               
Contoh:
Ukuran badan 35oC, bila dikonversi ke termometer Fahrenheit adalah:
(9/5  X  35o) + 32 = 63 + 32 = 95oF

Ukuran badan 63oF, bila dikonversi ke termometer Celcius adalah:
(5/9 X 63o) – 32 = 3oC


Dari Celcius Ke Kelvin
Rumus : Suhu + 273o

Dari Kelvin ke Celcius
Rumus: Suhu – 273o

Contoh:
Suhu 20oC, bila dikonvesikan ke Kelvin adalah :
20 + 273 = 293K
Suhu 300K bila dikonversikan ke Celcius adalah :
300 – 273 = 27o C

Termometer yang digunakan umumnya menggunakan air raksa sebagai cairan di dalamnya. Alasan utamanya adalah:
-      
-            Raksa tidak membasahi dinding 
-          Sensitif terhadap perubahan suhu

Mudah Bukan? :-)
SALAM MANTAB..!!
Apriyanto, SKH
apriyanto.access@gmail.com
www.facebook.com/simpleipa

Sabtu, 28 Januari 2012

PENGUKURAN (TANGGA UKUR)


Tangga Ukuran
Kalian tentu tidak asing dengan urutan mili sampai dengan kilo. Namun seringkali siswa/i paham dan ingat hanya pada urutan di ukuran panjang atau dengan satuan utama meter. Bila ukuran berubah ke massa, volume, dan lainnya, seolah siswa/i kehilangan pemahamannya.
Pada dasarnya setiap tangga ukran adalah sama, yaitu di mulai dari bawah ke atas (mili ke kilo). Yang berbeda adalah ukuran utamanya.
Jika yang diukur adalah meter, maka dimulai dari mili meter sampai ke kilo meter. Jika yang diukur adalah gram, maka dimulai dari mili gram sampai kilo gram. Jika yang diukur adalah liter, maka dimulai dari mili liter sampai ke kilo liter, dan hal ini juga berlaku untuk pengukuran lainnya.
Maka untuk mempermudah, tidak ada salahnya, ukuran meter kita jadikan acuan dalam mempermudah penghapalan tangga ukuran
Dari bawah ke atas, bisa kita urutkan sebagai berikut
Milimeter .> centimeter > desimeter > meter > deka meter > hekto meter > Kilo meter.
Atau biasa di ringkas menjadi:
mm > cm > dm > m > dam > hm > km
untuk mengingat nya, mari kita gunakan kalimat ini:
Mimi cium dede mau dapat hello kitty

Penggunaan dalam pengukuran adalah bila ingin mengkonversi atau menyetarakan ukuran dari tangga yang satu ke tangga yang lain menggunakan peraturan di bawah ini:
1.      Bila ingin mengkonversi dari ukuran yang berada di bawah ke ukuran yang lebih atas, caranya dengan membagi kelipatan 10, sesuai berapa banyak perbedaan anak tangganya.
Misalnya bila ukuran cm ingin di ubah menjadi dam, karena dam berada di atas cm dan mempunyai perbedaan 3 anak tangga, maka ukuran cm yang akan dikonversi di bagi dengan 103 atau di bagi 1000. Mudahnya dengan cara menggeser koma ke arah depan melewati 3 angka di depannya.
Contoh
3000 cm = 3000 : 1000 = 3 dam
30 cm = 30 : 1000 = 0.03 dam

2.      Bila  ingin mengkonversi dari ukuran yang berada di atas ke ukuran yang lebih bawah, caranya dengan meng kali kan dengan kelipatan 10, sesuai berapa banyak perbedaan anak tangganya.
Misalnya bila ukuran hm ingin diubah menjadi mm, karena mm berada di bawah hm dan mempunyai perbedaan 5 anak tangga, maka ukuran hm yang akan dikonversi di kali kan dengan 105 atau di kali 100.000. mudahnya dengan cara menggeser koma ke arah belakang melewati 5 angka di belakangnya.
Contoh:
3 hm = 3 x 100.000 = 300.000 mm
0.003 hm = 0.003 x 100.000 = 300 mm


OK... Siswa/i tes kemampuan kalian..

40 Km = ......... cm
203 hm = .........m
54,65 dam = ....... cm
45 mm = .........  dam
2,34 cm = .......... hm
456, 54 mm = ....... km
20 m2 = .......  mm2
30 cm3  = .......... dam3




samakan jawaban kalian:

40 Km = 40 00.000 cm
203 hm =20.3 00 m
54,65 dam = 56. 650 cm

45 mm =  0,045 dam
2,34 cm = 0,000234 hm
456, 54 mm = 0,00045654 km
20 m2 = 20 .000.000 mm2
30 cm3  = 0,000000030 dam3

Selamat Jika Kamu sudah memahami !!

Mudah Bukan?? :-)
Salam Mantab!!
Apriyanto, SKH 
(www.facebook.com/simpleipa) 
(apriyanto.access@gmail.com)

Jumat, 27 Januari 2012

SATUAN POKOK


Mengingat Satuan Pokok

Satuan  Pokok adalah satuan yang digunakan untuk besaran pokok. satuan ini dipakai secara international. 
Adapun pengkonversian dari satuan-satuan pokok ke satuan-satuan lainnya, mengikuti kaidah matematika (dengan mengalikan atau membagi).
Sama halnya dengan besaran pokok yang hanya ada 7 macam, maka satuan pokok juga ada 7 macam, yaitu:

  Meter  (m)
  Second (s)
  Ampere (A)
  Kelvin  (K)
  Candela (Cd)
  Kilogram (Kg)
  Mol  (Mol)


Cara mengingat satuan pokok ini,
                           MaSAK Cendol Kaga Modal

Dengan mengingat satuannya, seharusnya kita sudah dapat memperkirakan apa besaran yang dimaksud.
Seperti meter adalah satuan untuk besaran panjang, second adalah satuan untuk besaran waktu, ampere adalah satuan untuk besaran kuat arus listrik, Kelvin adalah satuan untuk besaran suhu, Candela adalah satuan untuk besaran Intensitas Cahaya, Kilogram adalah satuan untuk besaran massa, dan mol adalah satuan untuk besaran Jumlah zat.

Ipa Itu Mudah Bukan?? :-)  (Salam Mantab)