Minggu, 19 Februari 2012

PEMUAIAN



Pemuaian terjadi karena pengaruh dari pemanasan pada suatu zat. Pemuaian dapat terjadi pada zat padat, zat cair atau pun gas.

A.     Pemuaian pada zat padat
Pemuaian pada zat padat di teliti dengan alat yang bernama Muschen Broek. Dengan alat tersebut, maka pemuaian zat padat meliputi pemuaian pada panjang, luas dan volumenya.
1.      Muai Panjang
Zat padat yang mengalami pemuaian pada panjangnya akan mengalami penambahan pada ukuran panjangnya.
Ukuran zat padat setelah mengalami penambahan panjang bisa diartikan sebagai panjang awal ditambah dengan pemuaiannya atau bila dituliskan dengan rumus menjadi:
L = Lo + Lo . ɑ . Δ T
Dengan
L : panjang akhir zat padat (m)
Lo : Panjang awal (m)
ɑ  : koefisien muai panjang ( /oC)
Δ T: perubahan suhu (suhu akhir – suhu awal) (oC)

2.      Muai Luas
Zat padat yang mengalami pemuaian pada Luasnya akan mengalami penambahan pada ukuran luasnya.
Ukuran zat padat setelah mengalami penambahan Luas bisa diartikan sebagai luas awal ditambah dengan pemuaiannya atau bila dituliskan dengan rumus menjadi:
A = Ao + (Ao . β . Δ T)
Dengan
A : Luas akhir zat padat (m)
Ao : Luas awal (m)
β  : koefisien muai Luas( /oC), ( β = 2 ɑ)
Δ T: perubahan suhu (suhu akhir – suhu awal) (oC)

3.      Muai Volume
Zat padat yang mengalami pemuaian pada Volumenya akan mengalami penambahan pada ukuran Volumenya. Ukuran zat padat setelah mengalami penambahan Volume bisa diartikan sebagai Volume awal ditambah dengan pemuaiannya atau bila dituliskan dengan rumus menjadi:
V = (Vo + Vo . γ . Δ T)
Dengan
V : Volume akhir zat padat (m)
Vo : Volume awal (m)
γ  : koefisien muai Volume ( /oC), (γ= 3 ɑ)
Δ T: perubahan suhu (suhu akhir – suhu awal) (oC)

B.      Pemuaian pada Zat Cair
Alat yang digunakan untuk menyelidiki pemuaian zat cair disebut labu didih.
Zat cair hanya mengalami pemuaian volume saja.

C.      Pemuaian Zat Gas
Alat yang digunakan untuk menyelidiki pemuaian zat gas disebut Dilatometer
Tiga hal yang perlu diperhatikan pada zat gas adalah volume, tekanan  dan suhu. (Artinya yang PASTI berubah adalah suhu, sedangkan Volume dan Tekanan bisa dianggap TETAP)
1.     Untuk volume terhadap perubahan suhu pada tekanan tetap
V = Vo { 1 + γ p ( t2 – t1 ) }
γ p = koefisien muai gas pada tekanan tetap ( /oC)

2.     Tekanan terhadap perubahan suhu pada volume tetap
P = Po { 1 + γ v ( t2 – t1 ) }
γ v = koefisien muai gas pada Volume tetap ( /oC)

3.     Muai volume gas
V = Vo ( 1 + t / 273)

Soal teori yang sering keluar dalam teori pemuaian
SOAL
}  Rel kereta api di pasang terpisah
}  Jembatan besi di letakkan dengan ada rongga
}  Pemasangan jendela pada frame yang sedikit lebih besar

JAWABAN:
}  Karena memberi RUANG untuk memuai saat Mengalami kenaikan suhu

SOAL
}  Kabel dipasang kendur
JAWABAN:
}  Karena menghindari putus saat kabel memendek bila mengalami penurunan suhu

Keping bimetal
      Dua keping logam yang mempunyai koefisien muai panjang berbeda dikeling menjadi satu disebut keping bimetal
      Keping bimetal peka terhadap perubahan suhu.
       Jika keping bimetal dipanaskan, maka akan melengkung ke arah logam yang angka koefisien muai panjangnya kecil.
       Bila didinginkan, keping bimetal akan melengkung ke arah logam yang angka koefisien muai panjangnya besar.

Selasa, 07 Februari 2012

Massa jenis



Massa jenis adalah perbandingan antara massa suatu zat dengan Volume zat tersebut.  Massa jenis menunjukkan kerapatan suatu zat.
Jika massa jenis suatu zat lebih ringan di bandingkan dengan massa jenis cairan di sekitarnya, maka zat tersebut akan mengapung.
Jika massa jenis suatu zat sama dengan massa jenis cairan disekelilingnya, maka zat tersebut akan melayang.

Jika massa jenis suatu zat lebih besar dari pada massa jenis cairan di sekelilingnya, maka zat tersebut akan tenggelam

Massa jenis masing-masing zat sudah diukur oleh para ahli. Namun dalam persoalan ujian, sering diminta menghitung besar massa jenis suatu zat.

Rumus:
Massa jenis (ρ) = massa (m) / Volume (V)

Cara untuk terus mengingat rumus ini adalah

Perhatikan bahwa seorang model akan terlihat (massa jenis) MaNis jika perbandingan antara bobot massa dan Ukuran volume badannya seimbang

Dengan
(ρ) = massa jenis (Kg/m3)
m = massa (Kg)
V = Volume (m3)

Contoh:
Jika massa benda 2 Kg dan Volume 40 m3, berapakah massa jenisnya?
Jawab:
Massa jenis (ρ) = massa (m) / Volume (V)
                        = 2 Kg / 40 m3 = 0.05 Kg/ m3

Jika massa jenis suatu benda adalah 0.1 Kg/ m3 dan Volume benda itu 20 m3, berapakah massa benda itu?
Jawab:
Massa jenis (ρ) = massa (m) / Volume (V)
Maka
Massa (m) =Massa jenis (ρ) x Volume (V)
                  = 0.1 Kg/m3 x 20 m3 = 2 Kg

Mudah bukan?? :-)
coba kerjakan latihan yang ada dibuku pelajaran kamu.. selamat mencoba.. :-)

Minggu, 05 Februari 2012

KONSEP ZAT

Baik Siswa-siswi Indonesia, kita maju setahap lagi menuju materi yang menarik. materi yang tidak pernah terlepas dari kehidupan kita sehari-hari. yaitu tentang zat. Siap..?? Tersenyumlah dulu.. :-)


Zat adalah sesuatu yang menempati ruang dan mempunyai massa
Terbagi menjadi 3 jenis, yaitu, Padat, cair, gas. 
Zat padat mempunyai ciri, tidak menyebar, tidak mengikuti wadah, partikelnya saling terikat
Zat cair mempunyai ciri, berpindah ke tempat yang lebih rendah, mengikuti wadah, partikelnya agak renggang
Zat gas mempunyai ciri, mengikuti wadah, menyebar, partikelnya berjauhan satu sama lain.

Perubahan Bentuk zat

Zat dapat berubah bantuk dari bentuk yang satu ke bentuk yang lain, yaitu:

Membeku yaitu perubahan dari cair ke padat, contohnya es di freezer
Mencair yaitu perubahan dari padat ke cair, contohnya es mencair, gula yang dipanaskan
Menguap yaitu perubahan dari cair ke gas, contohnya air yang didihkan
Mengembun yaitu perubahan dari gas ke cair, contohnya embun pagi
Menyublim yaitu perubahan dari padat ke gas, contohnya kapur barus
Mengkristal yaitu perubahan dari gas ke padat, contohnya salju

Kohesi dan Adhesi
Kohesi adalah gaya tarik menarik antar partikel zat sejenis, sedangkan Adhesi adalah gaya tarik menarik antar partikel yang tidak sejenis.
Gaya adhesi menyebabkan sebagian air tetap menempel pada gelas, tinta spidol menempel ada white board.
Gaya kohesi yang kuat menyebabkan air raksa tidak menempel pada wadah kaca termometer. 
Cara mengingatnya dengan lebih mudah:
"Ko sama Adhe Beda?"


Mudah bukan?? :-)

Kamis, 02 Februari 2012

UNSUR (Sambungan)


Baik Siswa/i Indonesia, materi kita masih berlanjut, tentang unsur.

Bagaimana mengingat unsur-unsur yang ada di golongan IVA sampai VIIIA

Golongan IVA :
Unsur-unsur yang tergabung dalam unsur IVA adalah
Carbon (C), Silikon (Si), Germanium (Ge), Timah (Sn), Timbal (Pb)
Mari kita ringkas menjadi
 Coki Si Gendut Seneng Pembantu

Golongan VA :
Unsur-unsur yang tergabung ke dalam unsur VA adalah
Oksigen (O), Sulfur (S), Selenium (Se), Telurium (Te), Polonium (Po)
Mari kita ringkas menjadi

Orang Sakit Setelah Terkena Pot

Golongan VIA :
Unsur-unsur yang tergabung dalam golongan VIA adalah
Fluor (F), Chlor (Cl), Bromin (Br), Iodium (I), Astatin (At)

Foto Carli Bareng Ibu Atun

Golongan VIIA:
Unsur-unsur yang tergabung dalam golongan VIIA dari atas ke bawah adalah
Helium (He), Neon (Ne), Argon (Ar), Kripton (Kr), Xenon (Xe) dan Radon (Rn)
Mari kita ringkas menjadi

Heni Nekat Arisan Krn Xenia Roni

Mudah bukan :-)

Salam mantab...!!